1.
Anak wajib diberi nama yang baik. Nama itu adalah doa. Nama anak saya
Khanzalica Aprilia. Khanza = Perempuan, Alica = Baik, Aprilia = lahir di bulan
April. Insya Allah anak saya akan jadi perempuan baik dan mulia di mata
Tuhannya. Itu doa saya. Sepele kedengerannya, tapi penting.
2.
Anak wajib disusui, setidaknya 6 bulan pertama. Ini ga perlu saya jelaskan lagi
sebabnya kali ya. Karena di Al Qur’an pun diperintahkan, dan nutrisi ASI jauh
lebih cocok dan bagus untuk anak. Sempurna.
3.
Anak wajib dinafkahi. Orangtua tidak lepas dari tuntutan mencukupi
kebutuhan dasar anak dan juga kebutuhan tambahannya. Seorang ayang wajib
mengusahakan nafkah bagi anak dan keluarganya. Seorang ibu wajib mengasuh anak
dan mengatur rumah tangganya. Seorang ayah tidak boleh berlaku kikir terhadap
keluarganya. Berlakulah secara mulia namun tidak berlebihan, itu yang lebih
baik.
4.
Anak wajib diperlakukan dengan kasih sayang dan kelembutan, terutama di 7
tahun pertama kehidupannya.
Orangtua
yang mau mendidik anak-anaknya menjadi anak yang berbakti kepada orangtuanya
akan mendapat rahmat Tuhannya. Perlu diingat banget bahwa perilaku orangtua
akan terpantul pada kelakuan anak-anaknya. Jika orangtua memperlakukan
anak-anak dengan baik dalam menurut ajaraN agama, maka dia akan menjadi anak
berbakti. Namun, jika orangtua salah dalam mendidik anak-anaknya, janganlah
berharap bahwa anak-anak akan berbakti kepadanya.
Allah
mengajarkan umat Islam bahwa untuk berlaku penuh kasih sayang dan lemah lembut
terhadap anak dengan cara tidak mudah marah dan gemar memaafkan kekeliruan
anak-anaknya. (QS. Ali Imran ayat 134).
5.
Anak wajib dibekali rohaninya. (dalam Islam, diajarkan shalat, Al Quran, dan
dikenalkan Sunatullah Rasul).
Ingat
ibu'' bapak'', walaupun kita sebagai orangtua selalu mengerjakan shalat wajib,
ditambah shalat sunah, baca Al Qur'an, dan rajin beramal dan bergaul dengan
tetangga, saat di hari penentuan di depan Allah nanti, anak kita akan menjawab
pada Tuhannya bahwa dia tidak pernah dibimbing akhlak dan moralnya oleh
orangtuanya sendiri. Da bisa saja, anak kita yang tidak beriman itu menarik
kita ikut masuk ke lembah Jahanam bersamanya. Naudzubillah..
6.
Tidak mengurangi hak-hak anak. Orangtua wajib memenuhi kebutuhan materi dan
rohani anak, jika tidak berarti dia sudah durhaka kepada anak-anaknya.
Rasulullah bersabda,
“Seseorang telah cukup dikatakan berbuat dosa bila ia menyia-nyiakan
orang-orang yang menjadi tanggungan makan dan minumnya.” (HR. Abu Dawud)
7.
Mendidik akhlaknya.
Orangtua
wajib mendidik anak dalam hal akhlaknya, bukan dengan memakai waktu khusus.
Kita kan bisa memberi contoh, anak kan peniru hebat. Misalnya, mau masuk rumah
harus salam dan ketuk pintu dulu, pamit kepada orangtua/penghuni rumah kalo mao
pergi, membaca doa sebelum makan atau tidur, cuci kaki sebelum tidur, cuci
tangan sebelum makan, berbicara jujur, menjauhkan diri dari kata-kata kotor,
mengajarkan anak tentang apa yang boleh dan apa yang dilarang dan harus
konsisten dengan ini.
8.
Orangtua wajib memenuhi janji pada anak-anaknya.
Saat
anak kita nakal, biasanya orangtua akan membujuk anak. Nah, berusahalah agar
bujukan kita tidak mengarah ke kebohongan. Kita mestinya berlaku terus terang
dan bersikap jujur. Untuk anak-anak dewasa apalagi, mereka tahu banget kalo
orangtuanya bohong deh, memalukan kan saat kita seharusnya jadi contoh.
9.
Menghormati anak.
Gimana
sih menghormati anak, kita bisa kok menghormati anak dengan kembali mendidik
akhlaknya. Contoh, Gak Menggunjing, Gak Mengumpat, Gak Memaki, Gak Memperolok,
Gak Membuka Aib, Gak Membandingkan. Perhatiin dan dengerin deh, banyak diantara
kita yang sering memanggil anak dengan sebutan Ndut atau Pesek atau Si Jelek.
Ada juga yang ngomongin anaknya si A dengan si B lalu ngomongin si B dengan si
A, mengadu domba dong.
10.
Orangtua wajib mengajarkan anak untuk tidak bermewah-mewah.
Hidup
bermewah-mewah dapat menjadikan kita lupa akan Sang Pencipta. Semuanya dinilai
dengan materi, uang, tapi rohaninya tumpul. Miris.
11.
Orangtua wajib memperhatikan teman-teman anaknya.
Bergaullah
dengan orang-orang baik dan shaleh agar kamu jadi orang baik dan shaleh.
Janganlah bergaul dengan mereka pembuat dosa dan kedurhakaan karena bukan ngga
mungkin kita bisa terseret ke jurang yang sama. Saya pribadi pernah berada di
posisi memilih, mo bergaul sama anak-anak gaul dan populer, sempet nyoba
merokok dan hang out dengan mereka, tapi di hati kok ga sreg ya. Ga cocok sm
hati saya. Hehehee, pernah juga karna keadaan saya jadi ngga beribadah hanya
karena rasa gak enak, tanggung, atau ah Cuma satu dua kali ngga solat kok. Lagi
lagi, ga sesuai bener sm kata hati.
12.
Mencegah pergaulan bebas.
Bersahabat
dengan anak otomatis kita jadi deket sama mereka, dan banyak habiskan waktu bareng-bareng.
Lebih baik mencegah toh daripada menyesal belakangan. Sekarang sepertinya
banyak kelumrahan lingkungan yang dianggap biasa, kembali lagi ke perhatian
orangtua terhadap pergaulan anaknya, biasanya dari pergaulan dan orang sekitar
mereka akan terjerumus ke hal-hal yang salah.
No comments:
Post a Comment