10
HAK ANAK TERHADAP ORANG TUA
Rasullullah sallallahu alaihi wasallam
bersabda : “Ridha Allah tergantung keridhoan ibu bapak, dan murka Allah
tergantung murka ibu bapak”
1.
Memberi makan orang tua ketika mereka tidak mampu mencari sendiri.
Dan Kami perintahkan kepada manusia
kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.(QS Lukman :
13)
2.
Memberikan pakaian orang tua ketika mereka sudah tidak mampu membeli pakaian
sendiri.
Orang tua sangat senang bila dibelikan pakaian oleh anaknya, walaupun sangat sederhana bentuk pakaian tersebut, walaupun waktu kecil anak tersebut sering rewel ketika dibelikan pakaian.
3. Ketika mereka butuh dilayani maka layanilah, seperti menuntun, menggendong, dan lain-lainnya. Ingatlah mereka menggendong kita sewaktu kecil dengan senang hati.
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah . Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a:
Orang tua sangat senang bila dibelikan pakaian oleh anaknya, walaupun sangat sederhana bentuk pakaian tersebut, walaupun waktu kecil anak tersebut sering rewel ketika dibelikan pakaian.
3. Ketika mereka butuh dilayani maka layanilah, seperti menuntun, menggendong, dan lain-lainnya. Ingatlah mereka menggendong kita sewaktu kecil dengan senang hati.
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah . Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a:
"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk
mensyukuri ni'mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu
bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai;
berilah kebaikan kepadaku dengan kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat
kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah
diri"(QS Al Ahqaf : 15)
Kami perintahkan kepada manusia supaya
berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah
payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai
menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila Dia telah dewasa dan
umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku
untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada
ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai;
berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk
orang-orang yang berserah diri". (QS Al Ahqaf : 15)
4.
Cepat memenuhi panggilannya.
Ketika zaman khalifah Umar bin Khattab
ada seorang yang mengadu tentang hak ibunya, : “Wahai Khalifah, aku mempunyai
ibu yang sakit aku selalu merawatnya, aku menyuapinya ketika makan, aku tidak
tidur jika beliau belum tidur, dan menggendongnya kemanapun ia ingin pergi,
apakah sudah cukup hak beliau? Umar menjawab : “belum, adapun Ibumu
memeliharamu adalah dengan senang hati mengharap kau tumbuh besar dan sehat,
sedangkan engkau merawatnya tapi dalam hatimu lain dengan harapannya kepadamu
sewaktu kecil”.
5. Hendaknya berkata halus kepada orang tua.
5. Hendaknya berkata halus kepada orang tua.
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia .(QS Al Isra’ : 23)
6. Menaati perintah kebaikan mereka dan menjauhi perintah maksiat mereka.
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.(QS Lukman : 14)
6. Menaati perintah kebaikan mereka dan menjauhi perintah maksiat mereka.
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.(QS Lukman : 14)
7.
Janganlah memanggil mereka (ortu sendiri) dengan embel-embel nama.
Misalnya nama ibu kita Aisyah, maka
jangan sampai menyebutnya bu Aisyah apalagi langsung menyebut namanya Aisyah
(jw=njambal)
8.
Apabila berjalan, maka di belakang mereka jangan berjalan di depan mereka.
9. Apa-apa yang desenangi kita maka juga mereka senang, janganlah barang yang tidak kita sukai kita berikan kepada orang lain, terlebih kepada ibu bapak.
10. Mendoakan mereka, memintakan ampunan Allah Ta’ala untuk mereka
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".(Al Is’ra 24)
9. Apa-apa yang desenangi kita maka juga mereka senang, janganlah barang yang tidak kita sukai kita berikan kepada orang lain, terlebih kepada ibu bapak.
10. Mendoakan mereka, memintakan ampunan Allah Ta’ala untuk mereka
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".(Al Is’ra 24)
Hukama’ (Ulama ahli hukum) berkata :
“barang siapa yang mendurhakai orang
tua, ia tidak akan menemukan kebahagiaan atas anaknya”
“barang siapa dalam masalah keluarga tidak mau bermusyawarah ia tidak akan menemukan tujuan hidup atau arti hidup (ma’nal hayah)”
“barang siapa dalam masalah keluarga tidak mau bermusyawarah ia tidak akan menemukan tujuan hidup atau arti hidup (ma’nal hayah)”
“dalam rumah tangga dibutuhkan akhlaq
karimah agar rumah tangga menjadi sakinah, mawaddah dan rahmah”
“apabila anak sudah besar maka janganlah
terlalu sering menasehatinya, karena akan hilang wibawa orang tua, maka dakwah
dengan khal (perbuatan) lebih efektif ketimbang dakwah dengan aqwal (ucapan).”
“dalam kehidupan tidak cukup hanya
dengan berbuat baik kepada Allah dan RasulNya, berbuat baik kepada sesama
makhluk juga penting”, seperti sesama manusia, dengan hewan, jangan sampai
menyakiti mereka karena mereka juga punya rasa sakit, dan tumbuhan yang baru
tumbuh.
No comments:
Post a Comment